Rabu, 14 Januari 2009

Pergeseran Media Cetak ke Televisi dan Internet

Oleh : Dede Suryadi
Akhir-akhir ini santer terdengar kabar bahwa media cetak (koran, majalah, dll) sebagai sumber informasi dan berita, akan semakin ditinggalkan oleh pembacanya karena mereka memilih beralih ke media televisi dan internet.

Philip Meyer, penulis buku "The Vanishing Newspaper" meramalkan koran terakhir terbit pada April 2040. Bahkan dua tahun silam dalam seminar SPS, Asto Subroto, pengelola lembaga survey Mars menyebutkan, koran sebagai sebuah produk akan berakhir dalam 25 tahun ke depan.Betulkah prediksi Meyer dan Asto tersebut? Kalau menangkap gejala-gejala yang muncul saat ini mungkin saja kita akan dapat memahaminya.Simaklah sebuah sumber yang menyebutkan, periode April 2006-April 2007 oplah koran turun sekitar 4%, majalah 24%, dan tabloid 12%. Sebaliknya, penonton televisi naik sekitar 2% dan pengakses internet naik 17%.Lebih dari itu, beberapa tahun terakhir di negara kita terdapat beberapa media cetak, terutama majalah dan tabloid ternama, yang sudah hilang dari peredaran karena alasan leadership. Sebut saja majalah Panjimas, Ummat, Jakarta-Jakarta, Tiara, Komoditas, Tekad dan masih banyak lagi. Bahkan tersiar kabar bahwa koran tua Christian Science Monitor, yang terbit di Boston (AS) sejak 1908, sudah memastikan akan menghentikan edisi cetaknya pada April 2009.Hasil riset Mars Indonesia di 5 kota besar, yaitu Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, dan Medan, juga kurang lebih memiliki benang merah yang sama dengan prediksi di atas. Berdasarkan hasil riset tahun 2007, jumlah pembaca koran secara umum tidak lebih dari 53,6%, turun sekitar 4% menjadi 49,3% pada 2008.
Perilaku pembacanya juga menunjukkan pergeseran. Mereka yang memilih membaca secara gratis di kantor atau perpustakaan naik, dari 8,9% pada 2007 menjadi 10,4% pada 2008. Begitu pula yang membeli eceran secara tidak rutin naik dari 38,7% menjadi 47,7%. Sebaliknya yang membeli eceran secara rutin turun dari 22,1% menjadi 19,9%. Lalu yang pinjam juga turun dari 9,4% menjadi 7,9%. Tapi yang berlangganan justru naik dari 15,3% menjadi 17,7%. (swa)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar