Kamis, 13 Desember 2007 08:40 WIB - wartaekonomi.com
Manajemen Indosiar Karya Media (IKM) mengaku merger (penggabungan) Indosiar dan SCTV tidak dilakukan perusahaan tersebut. Apalagi hal itu belum dijelaskan pemegang saham kepada direksi.
“Informasi tukar guling jajaran direksi sampai detik ini belum pernah dapat informasi dari pemegang saham, “ kata Handoko, presdir PT IKM Tbk kepada wartawan dalam ‘Public Expose’ pada Selasa (11/12) kemarin.
Apalagi cross ownership (kepemilikan silang) dalam industri penyiaran tidak diperbolehkan dalam UU No. 32 Tahun 2005 dan PP No. 50 Tahun 2005. Dalam aturan itu disebutkan satu pihak dilarang mempunyai kepemilikan dua badan penyiaran televisi (TV). “Di provinsi yang berbeda kepemilikan saham maksimal sebesar 49%, “ ujar Amir Effendi Siregar, komisaris independen PT IKM Tbk.
Menyinggung hubungan radio dan TV Elshinta, ujar Handoko, hanya kerjasama dilakukan dengan mereka. Kedua lembaga penyiaran itu merupakan entitas berbeda. “Ada kerjasama sewa menara, “ tutur Handoko.
Pada kesempatan yang sama Phiong Philipus Darma, direktur PT IKM Tbk, mengemukakan right issue sebesar Rp400 miliar akan diterbitkan pada Mei 2008. Dana itu akan digunakan sebagai pelunasan obligasi sebesar Rp696,21 miliar yang jatuh tempo pada Agustus 2008. “Sisanya akan dijajaki dari pinjaman bank, “ jelasnya.
Pinjaman itu akan diperoleh dari sindikasi tiga sampai empat bank lokal besar di Indonesia. Besaran angka itu belum dapat dipastikan sekarang. “Perolehan pinjaman diharapkan lebih besar dari right issue, “ paparnya.
Menyoal target 2008, ujar Philipus, IKM berharap pendapatan tumbuh sebesar 15% dibandingkan 2007 dari perkirakan sebesar Rp23,675 triliun. Sampai September 2007 sebanyak Rp444 miliar pendapatan dicapai perusahaan tersebut. Angka ini naik Rp40 miliar ketimbang 2006.
Namun rugi bersih masih dialami IKM sampai 2008. IKM mengalami rugi bersih sebesar Rp109 miliar hingga bulan sembilan 2007. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu turun sebesar Rp74 miliar. “Pada 2009 laba bersih bisa posisi semula (laba bersih, red) dengan mencapai rating nomor satu, “ tukasnya.
Dari survei AGB Nielsen disebutkan Philipus bahwa Indosiar merupakan stasiun TV pilihan pertama pemirsa lima tahun ke atas dengan audience share sebesar 17,6%. Begitupula Top Program dengan audience share sebesar 7,3% dan Top Program Anak-Anak sebesar 5,6%. “Kami akan fokus pada nondrama in house production dan audiece share, “ tandasnya.
Sebanyak 1.000 dari 1.650 karyawan IKM merupakan tenaga ahli dalam memproduksi program nondrama. Program nondrama baru Indosiar pada 2007 seperti Mama Mia, Superdut, Stardut, Super Mama, dan Chen Sing.
Menyinggung capex 2008, ujar Philipus, IKM menyediakan sebesar Rp40-50 miliar. Sebagian dana itu akan digunakan bagi pembelian program selektif dan penggantian equipment (peralatan). “Dana ini dari internal cash flow, “ tegasnya. Mochamad Ade Maulidin.
Manajemen Indosiar Karya Media (IKM) mengaku merger (penggabungan) Indosiar dan SCTV tidak dilakukan perusahaan tersebut. Apalagi hal itu belum dijelaskan pemegang saham kepada direksi.
“Informasi tukar guling jajaran direksi sampai detik ini belum pernah dapat informasi dari pemegang saham, “ kata Handoko, presdir PT IKM Tbk kepada wartawan dalam ‘Public Expose’ pada Selasa (11/12) kemarin.
Apalagi cross ownership (kepemilikan silang) dalam industri penyiaran tidak diperbolehkan dalam UU No. 32 Tahun 2005 dan PP No. 50 Tahun 2005. Dalam aturan itu disebutkan satu pihak dilarang mempunyai kepemilikan dua badan penyiaran televisi (TV). “Di provinsi yang berbeda kepemilikan saham maksimal sebesar 49%, “ ujar Amir Effendi Siregar, komisaris independen PT IKM Tbk.
Menyinggung hubungan radio dan TV Elshinta, ujar Handoko, hanya kerjasama dilakukan dengan mereka. Kedua lembaga penyiaran itu merupakan entitas berbeda. “Ada kerjasama sewa menara, “ tutur Handoko.
Pada kesempatan yang sama Phiong Philipus Darma, direktur PT IKM Tbk, mengemukakan right issue sebesar Rp400 miliar akan diterbitkan pada Mei 2008. Dana itu akan digunakan sebagai pelunasan obligasi sebesar Rp696,21 miliar yang jatuh tempo pada Agustus 2008. “Sisanya akan dijajaki dari pinjaman bank, “ jelasnya.
Pinjaman itu akan diperoleh dari sindikasi tiga sampai empat bank lokal besar di Indonesia. Besaran angka itu belum dapat dipastikan sekarang. “Perolehan pinjaman diharapkan lebih besar dari right issue, “ paparnya.
Menyoal target 2008, ujar Philipus, IKM berharap pendapatan tumbuh sebesar 15% dibandingkan 2007 dari perkirakan sebesar Rp23,675 triliun. Sampai September 2007 sebanyak Rp444 miliar pendapatan dicapai perusahaan tersebut. Angka ini naik Rp40 miliar ketimbang 2006.
Namun rugi bersih masih dialami IKM sampai 2008. IKM mengalami rugi bersih sebesar Rp109 miliar hingga bulan sembilan 2007. Jika dibandingkan periode yang sama tahun lalu turun sebesar Rp74 miliar. “Pada 2009 laba bersih bisa posisi semula (laba bersih, red) dengan mencapai rating nomor satu, “ tukasnya.
Dari survei AGB Nielsen disebutkan Philipus bahwa Indosiar merupakan stasiun TV pilihan pertama pemirsa lima tahun ke atas dengan audience share sebesar 17,6%. Begitupula Top Program dengan audience share sebesar 7,3% dan Top Program Anak-Anak sebesar 5,6%. “Kami akan fokus pada nondrama in house production dan audiece share, “ tandasnya.
Sebanyak 1.000 dari 1.650 karyawan IKM merupakan tenaga ahli dalam memproduksi program nondrama. Program nondrama baru Indosiar pada 2007 seperti Mama Mia, Superdut, Stardut, Super Mama, dan Chen Sing.
Menyinggung capex 2008, ujar Philipus, IKM menyediakan sebesar Rp40-50 miliar. Sebagian dana itu akan digunakan bagi pembelian program selektif dan penggantian equipment (peralatan). “Dana ini dari internal cash flow, “ tegasnya. Mochamad Ade Maulidin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar