Ada seorang pemuda yang suka menghina ikut bersama rekan-rekannya dalam suatu kunjungan ke rumah sakit jiwa. Di sana ia terus berceloteh melecehkan dan menertawakan para pasien. Di satu kesempatan ia bertemu dengan salah seorang petugas rumah sakit. Pemuda itu bertanya, "Bagaimana cara menentukan mana pasien yang sudah sembuh dan bisa keluar?" Petugas itu menjawab, "Oh tentu saja ada sebuah test." Petugas pun membawa pemuda itu ke sebuah kamar mandi. Disana ada sebuah bak mandi yang penuh terisi air, sebuah ember, sebuah teko, dan sebuah cangkir. "Nah testnya adalah pasien akan di tanyakan, bagaimana cara paling mudah mengosongkan bak mandi ini?" Pemuda itu tersenyum, "Oh mudah sekali. Kalo orang normal tentu akan memakai ember kan?" "Bukan, yang normal akan memilih mencopot su,bat bak mandi ini. Apakah saya perlu memerika apa ada ranjang kosong untuk anda?" Kata si petugas.
Pemuda dalam kisah humor diatas, adalah contoh orang yang hanya berpikir di dalam kotak. Ada dua jenis orang yang cenderung sulit keluar dari masalah. Yang pertama adalah orang yang berfokus pada kegagalan, dan yang ke dua adalah yang hanya berfokus pada keterbatasan. Kedua jenis ini adalah orang yang akan sedikit-sedikit mengeluh. Ketika menghadapi persaingan, ia mengeluhkan dana dan SDM yang terbatas. Ketiga harga-harga naik, ia hanya mengeluhkan pemerintah yang tidak becus. Padahal sebenarnya, orang yang tidak mau berpikir di luar kotak ini mengeluh karena rutinitasnya terganggu. Oleh karena itu, sering kali yang mereka butuhkan cukup adalah membebaskan pikiran. Jika mereka mau mencari cara di luar kebiasaan rutin, mengeksplorasi sumber-sumber potensi di luar tradisi perusahaan atau masyarakat, dan terbuka pada segala kemungkinan dan pembaharuan, solusi pasti ada.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar