13 Juni 2008 -- Jumat
Ayah Yang Berada Dekat Dengan Anaknya
Amsal 22:6
Didiklah orang muda menurut jalan yang patut baginya, maka pada masa tuanyapun ia tidak akan menyimpang dari pada jalan itu.
Seringkali saya memikirkan tentang ayah saya. Saya berusaha membayangkanseperti apa hidup saya bila saya sempat mengenalnya. Ayah saya meninggaldunia ketika saya masih berusia sembilan bulan. Jadi saya dibesarkan tanpaseorang ayah.Ketika saya masih remaja, saya tidak banyak memikirkan hal ini.
Namun bertahun-tahun kemudian, setelah saya banyak terlibat dalam pelayanan, dansetelah saya menjadi seorang ayah saya mulai merasakan diri saya diliputiawan kelam. Ada suatu kesedihan yang misterius yang tidak dapat saya kenali.
Dengan bantuan empat orang teman, saya menemukan bahwa di usia saya yangmasih muda, tanpa sadar saya menghilangkan setiap pemikiran tentang keberadaan seorang ayah. Karena tidak ada ayah, maka saya melenyapkan setiap gagasan tentang ayah di dalam hidup saya.
Saya tidak pernah menyadari dampakyang akan ditimbulkannya dalam hubungan saya dengan Allah.Karena saya tidak mempunyai seorang ayah di dunia ini, maka akhirnya sayamemiliki pandangan yang salah tentang "Bapa surgawi." Tanpa saya sadari,saya telah membuat jarak antara diri saya dan Allah, karena hati saya selalu menentang pemikiran tentang hubungan ayah dan anak.
Memahami Allah yang Mahakuasa sungguh-sungguh mengubahkan kehidupan saya. Saya tidak pernah melupakan gelombang emosi yang saya rasakan sebagai seorang pria dewasa yang untuk pertama kalinya dapat merasakan kasih Bapa.Saudaraku, bila Anda adalah seorang ayah, saya berdoa agar Anda tetap hadirdan secara aktif memberikan pengaruh dalam kehidupan anak-anak Anda.
Mereka memandang kepada Anda lebih daripada yang dapat Anda bayangkan. Pandangan mereka akan Bapa surgawi akan terbentuk sementara Anda meluangkan waktu berada bersama mereka. Tunjukkanlah kepada mereka seperti apakah Allah itu jadilah seorang ayah yang takut akan Tuhan bagi anak-anak Anda.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar