Kamis, 08 April 2010

Indonesia The rise of digital AGE


















Tahun 2009 di prediksikan sebagai tahun penuh perjuangan dimana-mana, akibat domino efek dari kejatuhan finansial institution di Amerika. Seluruh perusahaan di dunia ditahun ini akan mencoba mengetatkan budget diseluruh sektor, spending besar-besaran bukan keputusan yang bijak dengan melihat kondisi di tahun 2009 yang masih tidak menentu. Tetapi “selling your product” tetap harus berjalan dengan begitu kegiatan promosi juga harus dijalankan, dan yang terjadi adalah mengoptimalkan promosi budget semaksimal mungkin.

Tradisional advertising seperti kegiatan ATL & BTL telah dilakukan bertahun-tahun dan impactnya sudah terbukti tetapi harga yang dibayarkan untuk placement misalnya juga tidak main-main begitu juga angka yang dikeluarkan untuk membuat sebuah event besar. Dari 3 tahun belakangan di Indonesia sudah merebak sebuah media alternatif baru yaitu “Digital”, yang dimaksud dengan digital di sini adalah segala sesuatu yang berhubungan Internet dan Mobile.

Growth dan penetrasi dari Indonesia internet user di tahun 2008 sangat mencengangkan, seluruh perusahaan sekarang sudah mewajibkan karyawannya memiliki email dan fasilitas internet di kantor menjadi barang yang biasa bahkan menjadi sebuah keharusan. Begitu juga yang terlihat di tempat-tempat umum, di tahun 2008 hampir seluruh restoran dan cafe menawarkan “Free Wifi” sampai-sampai saya melihat sebuah Restoran padang di jakarta membuat sebuah giant banner di depan restorannya “Free Wifi Now!”.

Walaupun kelihatan tidak relevan karena bagaimana mungkin orang berpikiran untuk makan direstoran padang sambil membuka laptop dan browsing. Tapi itu salah satu pembuktian jika wifi adalah sebuah lifestyle baru !. Ditambah lagi dengan dukungan hardware seperti untuk membeli sebuah notebook baru cukup dengan uang minimal 3 juta rupiah kita bisa mendapatkan sebuah notebook dengan fasilitas wifi didalamnya. Notebook bergeser tidak lagi menjadi barang mewah tapi merukan sebuah kebutuhan terutama di kota-kota besar di Indonesia. Dan untuk handphone yang sudah merambah ke seluruh lapisan masyarakat dan handphone dengan GPRS technology juga merupakan barang yang sudah biasa akhirnya.

Hal-hal diatas akhirnya mendongkrak gila2an internet user di Indonesia 2 tahun belakangan ini, disaat itu banyak perusahaan yang sadar akan kekuatan marketing di internet, dimana market di internet sebagian besar adalah kalangan yang memiliki daya beli yang sangat baik dan juga memiliki tingkat intelektualitas yang baik pula.
Dengan alasan-alasan diatas maka di tahun 2009 akan banyak perusahaan yang memulai untuk menyisihkan beberapa percent budget promosinya yang biasanya di spending di traditional media dan dialihkan ke media baru ini. Dengan situasi begini akan terdapat banyak project digital dan mereka akan membutuhkan sebuah digital agency yang benar-benar dapat mengoptimalkan budget dan mendapatkan result yang sesuai dengan KPI masing2. Wow! that’s great huh! mungki itu yg akan diucapkan oleh beberapa Digital Agency disini. Tapi….

Pertanyaan selanjutnya adalah,
Siapkah Digital Agency yang jumlahnya tidak seberapa itu di Indonesia menerima sedemikian banyak pekerjaan misalnya dari 3 pekerjaan perbulan menjadi 10 pekerjaan perbulan ? Jawabannya mungkin mudah…ekspansi !. Perbanyak karyawan dengan begitu jumlah pekerjaan yang diterima dapat diselesaikan dengan baik.

Great! the next question is, Bagaimana cara mendapatkan karyawan dengan skill yang mengerti dunia Digital Campaign, berhubung di Indonesia juga industri ini baru seumur jagung, tidak pernah ( belum ) diajarkan di mata kuliah universitas manapun di Indonesia.

See! not that simple pada akhirnya, sebuah proses itu akan berjalan baik jika prosesnya berjalan dengan evolutif alias bertahap tidak dengan proses revolusi yang lebih instant. Segala sesuatu yang berbau instant biasanya hanya berujung dengan tidak baik.

Pertanyaannya jadi seperti ayam atau telur siapa duluan, human resourcenya duluan atau demandnya duluan ? atau tunggu demand baru siapkan resources ? padahal kita semua tahu menyiapkan resource itu butuh waktu yang tidak sebentar sementara demand itu butuh sebuah jalan keluar disaat terlalu lama tidak ada jalan keluar maka dijamin ditahun-tahun kedepan orang2 akan kapok.

Well, we cant turn back time. Tapi sesuatu harus dimulai dan itu harus dimulai dari sekarang, sudah sepantasnya ada sebuah gerakan dari Industri Digital ini ( Digital Agency ) melakukan sebuah kampanye besar-besaran untuk menarik minat masyarakat pada industri terbaru ini membuat sebuah pola pikir terhadap masyarakat jika dunia baru ini adalah sebuah dunia yang sangat menjanjikan, dengan begitu kebutuhan belajar dari masyarakat akan dijawab oleh pihak Universitas2 di Indonesia.

Bagaimana ? jadi bukan telur atau ayam yang lebih dahulu…tapi kesadaran dari Industri Digital lah yang bisa memulai semua ini terjadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar