Ini adalah potongan-potongan dari sebuah aktifitas kehidupan yang saya coba uraikan ke dalam kalimat-kalimat yang saya coba jabarkan sendiri dalam bentuk tulisan maupun berdasarkan pengambilan dari berbagai nara sumber yang ada.
Kamis, 08 April 2010
Koran Dibaca 4 Jam Per Minggu
Berapa sich sebenarnya waktu yang dihabiskan orang di Indonesia untuk membaca koran? Banyak premis awal yang mengatakan bahwa waktu untuk membaca koran kini semakin berkurang. Apalagi sejak kian populernya internet di sini yang dengan mudah bisa diakses pula melalui mobile phone. Cuma, berapa angka definitifnya? Sejumlah sumber riset bisa mengatakan berbeda-beda.
Nah, bulan Juni lalu Serikat Penerbit Suratkabar Pusat (SPS) Pusat, asosiasinya penerbit media cetak seluruh Indonesia, melakukan survei mengenai Masa Depan Media Cetak. Apakah media cetak masih akan berumur panjang? Apakah media cetak bakal segera digusur oleh internet? Apa pula rubrik yang disukai pembaca dari media cetak? Seberapa efektif pula iklan di media cetak dibanding di TV dan online?
Dari sekian pertanyaan penting yang diajukan kepada 3000 responden survei ini di 15 kota, adalah berapa lama orang membaca koran, majalah, dan tabloid setiap minggu?
Ternyata tidak jelek-jelek amat hasilnya. Koran dibaca selama 4 jam per minggu, majalah selama 3,5 jam per pekan, dan tabloid dibaca 3,2 jam tiap minggu.
Artinya, secara rata-rata harian, orang membaca koran selama lk 34 menit…!!! Sebuah angka waktu yang masih sangat menjanjikan. Ini jelas membangkitkan rasa optimistis di tengah temuan lain pada survei ini yang menunjukkan bahwa kebanyakan (63%) orang mengakses internet selama kisaran 1 – 2 jam per hari. Survei ini belum dirilis secara resmi, karena baru akan diluncurkan pada tanggal 10 Agustus mendatang bersamaan dengan acara Jambore Pers Indonesia dan Rakernas SPS 2009.
Meskipun “kalah” dibanding waktu akses orang terhadap internet per harinya, lama waktu kepembacaan orang terhadap media cetak tersebut tidak bisa dianggap remeh. Betapa tidak. Sudah sangat logis, misalnya, orang bekerja di kantor sembari membuka-buka internet di layar komputer (PC atau laptop). Gaya bekerja multitasking macam gini tidak mungkin dilakukan dalam kombinasi antara tengah bekerja dengan membaca koran, tabloid, atau majalah.
Dengan demikian, skenario optimistis terhadap masa depan media cetak, khususnya koran, masih pantas dirawat dalam jangka waktu yang cukup panjang. Tentu dengan syarat tambahan, pengelola koran mesti mau mengikuti perubahan dan tuntutan pembaca terhadap koran masing-masing. Agar angka yang 34 menit tadi tidak semakin menyusut, melainkan –semoga– justru kian bertambah.
Oleh asmonowikan
http://umum.kompasiana.com/2009/07/23/koran-dibaca-4-jam-per-minggu/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar