Jumat, 16 April 2010

SCTV Jadi Beli Indosiar?

Senin, 27 Juli 2009

Pelaku industri televisi nasional diperkirakan akan cenderung mengelompok di masa mendatang. Para pemilik stasiun televisi, kata praktisi media H.B. Naveen pada Sabtu lalu, melihat berkelompok lebih menguntungkan dibanding berdiri sendiri-sendiri.

Dari 11 stasiun televisi nasional, mayoritas merupakan anggota grup media. RCTI, TPI, dan Global TV bernaung di bawah PT Media Nusantara Citra Tbk milik Hary Tanoesoedibjo. Trans TV dan Trans-7 dikendalikan Chairul Tanjung lewat Para Group, sedangkan ANTV dan TVOne dimiliki keluarga Bakrie.

Selain TVRI, yang merupakan milik negara, tinggal Metro TV, SCTV, dan Indosiar yang berdiri sendiri. Itu pun, kabarnya, SCTV, yang dimiliki keluarga Sariaatmadja melalui PT Surya Citra Media Tbk, dan Indosiar, yang dikendalikan keluarga Salim lewat PT Indosiar Karya Media Tbk, bakal segera bersinergi.

Sumber Tempo menyebutkan, sudah ada kesepakatan dalam proses pembelian Indosiar oleh induk usaha SCTV. Pekerjaan yang tersisa hanyalah penyusunan formasi di masing-masing perusahaan.

Ceritanya, pada akhir 2007, PT Indofood Sukses Makmur Tbk, milik Grup Salim, mengakuisisi 56,4 persen saham PT PP London Sumatra Indonesia Tbk, perusahaan perkebunan keluarga Sariaatmadja. Sebagai gantinya, Salim disebut-sebut akan menyerahkan saham Indosiar.

Per 30 Juni lalu, mayoritas saham London Sumatra telah dikuasai keluarga Salim. Sebanyak 32,21 persen saham London Sumatra dimiliki langsung oleh PT Salim Ivomas Pratama. Selebihnya, sebanyak 24,19 persen dipegang Salim Ivomas melalui Credit Suisse Singapore Trust Account, dan 8,03 persen dimiliki Indofood Agri Resources Ltd, juga lewat Credit Suisse Singapore Trust Account.

Adapun saham Indosiar antara lain dimiliki PT Prima Visualindo sebesar 27,24 persen, Julius Baer & Co Ltd 8,5 persen melalui Citibank Singapore, dan PT Dinamika Usaha Jaya 5,09 persen.

"Kabar Surya Citra akan mengakuisisi Indosiar sudah lama tersebar," kata Naveen, yang juga memegang saham Indosiar. Meski tak tahu persis berapa banyak saham Indosiar yang bakal dikuasai Surya Citra, Naveen berpendapat setidaknya 51 persen akan dimiliki Surya Citra agar bisa mengendalikan Indosiar.

Direktur utama sebuah perusahaan penyedia content ini menilai wajar proses akuisisiberlangsung berlarut-larut. Sebab, tidak gampang menggabungkan usaha yang melibatkan ribuan orang. Mungkin, ujarnya, perundingan alot dalam hal seperti apa manajemen serta visi-misi kedua stasiun televisi pasca-akuisisi.

Survei Nielsen Media Research pada 5-11 Juli lalu menunjukkan pangsa pasar Indosiar mencapai 16 persen dari sekitar 46,72 juta pemirsa di Indonesia. Berdasarkan pangsa pasarnya, Indosiar menduduki peringkat kedua, sedangkan SCTV ada di tempat keempat dengan pangsa 13,4 persen.

Naveen menambahkan, persentase pangsa pasar ini sebanding dengan persentase pendapatan iklan stasiun televisi. Dengan kata lain, makin besar pangsa pasar sebuah stasiun, makin banyak pula iklan yang didapatnya.

Dengan begitu, jika SCTV kelak menguasai Indosiar, keduanya memiliki pangsa 29,4 persen. Jumlah yang nyaris sebanding dengan Media Nusantara Citra, yang menggenggam 31,2 persen, dan lebih besar daripada Para Group dengan 22,6 persen, dan Grup Bakrie sebesar 10,8 persen.

Analis PT Financorpindo Nusa, Edwin Sebayang, memandang akuisisi tersebut merupakan langkah tepat bagi keluarga Salim maupun Sariaatmadja. "Grup Salim telah lama ingin melepas Indosiar karena operasionalnya tidak menguntungkan, dan bisnis televisi memang bukan bidang keahlian Salim," ucapnya.

Jumlah kewajiban Indosiar Karya Media, pengelola Indosiar, sepanjang triwulan pertama 2009 tercatat Rp 885,34 miliar. Edwin mengatakan Indosiar juga memiliki rasio utang terhadap ekuitas sebesar hampir empat kali, sedangkan tingkat pengembalian terhadap ekuitasnya minus.

Untuk membenahi kinerja keuangan Indosiar, Edwin berpendapat, SCTV harus berusaha cukup keras. "Tapi kan memang keahlian SCTV di situ, jadi Indosiar berpeluang bangkit lagi," kata dia. Membaiknya kinerja Indosiar tentu berarti menggemuknya pundi keuntungan SCTV nantinya.

Pelaksana tugas Direktur Jenderal Sarana Komunikasi dan Diseminasi Informasi Departemen Komunikasi dan Informatika, Freddy H. Tulung, mengaku tidak mengikuti lagi kelanjutan rencana merger kedua perusahaan sejak menerima laporan pada tahun lalu.

Pemerintah, ujarnya, mempersilakan stasiun-stasiun televisi swasta bergabung. Freddy menegaskan, Departemen Komunikasi tidak ikut campur dalam proses bisnis. "Boleh-boleh saja merger asalkan sesuai dengan peraturan," ucapnya.

Adapun juru bicara kedua perusahaan membantah kabar merger tersebut. Sekretaris Perusahaan Indosiar Andreas Ambesa membantah kabar stasiun televisinya telah diakuisisi oleh Surya Cipta. "Kabar itu tidak benar, semua kegiatan perusahaan berjalan normal, tidak ada penjualan saham apa pun," ujarnya beberapa waktu lalu.

Begitu pula Senior Public Relations Manager SCTV Budi Darmawan. Dia mengaku belum mengetahui kesepakatan soal akuisisi Indosiar. "Belum ada informasi soal itu pada rapat-rapat yang dilakukan perusahaan," kata Budi.Red/SH dari Tempointeraktif

Disadur dari:
http://www.kpi.go.id/?etats=detail&nid=1258

Tidak ada komentar:

Posting Komentar