Apa yang kita lihat tentang Indonesia vs Vietnam?, seperti yang kebanyakan orang ketahui ialah Vietnam itu pernah terlibat perang Vietnam yang berkepanjangan dengan Amerika terbukti dengan banyaknya film-film holywood yang beredar.
Dan apabila kita lihat di film-film yang ditayangkan tersebut, Vietnam itu “semacam” negara tertinggal alias Jadul.
Namun, pepatah mengatakan; Jangan pernah melihat buku hanya dari sisi cover saja tapi lihatlah isi dari buku tersebut dan untuk itulah saya mencoba membuat sedikit tulisan tentang perbandingan antara Vietnam vs ind
onesia dari sisi industri media digital.
Apabila kita lihat dari
sisi perkembangan bisnis startup di Vietnam saat ini cukup mencengangkan jika di bandingkan dengan pasar di Indonesia, bagaimana tidak perusahaan game asal Vietnam yang bernama VNG Vina Game mampu mendapat
kan investasi dari IDG Ventures dan Tencent dan di perkirakan akan menjadi Tech IPO yang pertama di Vietnam.
Nilai dari Valuation VNG sendiri oleh Goldman Sachs mampu menembus angka USD 300 juta dan itu adalah sebuah prestasi yang fantastis mengingat VNG sendiri baru di bangun sekitar tahun 2004. Lalu pada saat kita membandingkan dengan Indonesia yang mana awalnya kita pasti berfikir sudah pasti market Indonesia jauh lebih mendukung, berikut analisanya :
Tidak ada alasan, jika kita melihat statistik di atas tersebut, kita akan berkata “waduh, kok bisa Vietnam dengan pasar yang jauh lebih kecil dari Indonesia bisa memiliki prestasi seperti itu.
Lalu, mengapa Startup Indonesia masih jauh ketinggalan di bandingkan Vietnam?, padahal menurut data WEF 2011 Indonesia mengalami peningkatan paling pesat di Index persaingan dunia di antara 20 negara ekonomi terkuat (G20) dimana posisi Indonesia dalam indeks berada di
peringkat 44 di antara 139 negara. Di antara negara G20 seperti Amerika Serikat, Cina, dan Brasil, Indonesia mengalami lonjakan paling tinggi sejak 2005 bahkan disebutkan Indonesia adalah salah satu dari sedikit negara di dunia yang berhasil menghindar dari resesi keuangan dunia pada 2008 wah bangganya kita sebagai bangsa Indonesia.
Berikut data peringkat (Index) dari hasil pertemuan World Economic Forum 2011.
Menurut saya alasan mengapa Vietnam lebih maju di banding Indonesia khususnya dari sisi industri Digital mencakup beberapa hal antara lain; Orang Amerika lebih percaya terhadap orang Vietnam (barangkali adanya kaitan sejarah), kemudian daya juang orang Vietnam memang lebih gigih di bandingkan Indonesia mungkin dikarenakan sejarah peperangan dengan Amerika dulu dan ini yang membuat orang Vietnam mampu membesarkan perusahan-perusahaan mereka.
Jika pada tahun yang sama kita membuka perusahaan semisal perusahaan antivirus, beberapa tahun kedepan bisa saja perusahaan mereka sudah besar dan memiliki revenue yang besar pula.
Sedangkan di perusahaan Indonesia, pertumbuhannya masih segitu-segitu saja dan orang Vietnam juga sangat mencintai produk lokal ini bisa di lihat dari pamakai Facebook yang kecil, di bandingkan situs social networking buatan lokal me.zing.vn dan go.vn yang memiliki 5 juta dan 3 juta users belum lagi pemerintah Vietnam melakukan kontrol penuh terhadap konten-konten luar serta mengontrol di sisi infrastructure telekomunikasi dan informasi.
Ini sangat kontras di bandingkan pemakai Facebook di Indonesia yang mencapai 40 juta lebih users, sedangkan Fupei (social networking karya anak bangsa) hanya memiliki 192.000 users dan berdasarkan fakta tersebutlah saya coba menarik kesimpulan awal terkait informasi di atas, bahwasannya ketika kita mencintai produk lokal lah, sebuah perusahaan lokal akan mampu bertahan dan terus bertumbuh dan otomatis Efeknya negaralah juga yang di untungkan, dari negara berkembang perlahan berubah haluan menjadi negara maju.
Ini sudah terbukti di beberapa negara, yang paling di kenal, Jepang. Raykat Jepang begitu mencintai produk dalam negeri. Jadi, saya tidak perlu mengatakan lagi negara mana yang saat ini memegang ekonomi dunia, bukan ?. Lalu coba kita bahas sedikit lebih dalam lagi dari sesama negara Asean tersebut dimana Orang-orang Vietnam memiliki visi yang cukup jelas, sehingga mereka dapat fokus untuk mewujudkan visi mereka.
Mereka memegang secara teguh nilai-nilai kebudayaan dan di aplikasikan terhadap visi mereka dan menurut saya mungkin hal tersebutlah yang masih kurang dilakukan oleh orang Indonesia, sehingga visi kita hanya berjalan setengah.
Lalu, startup Vietnam (luar negeri) umumnya sering membandingkan produk mereka dengan produk luar negeri, sehingga mereka dapat terus belajar serta menambahkan fasilitas-fasilitas yang ada pada produk luar negri dan di implimentasikan ke produk lokal buatan mereka, tentunya segala fasilitas itu sudah di integrasikan sesuai kebudayaan lokal sehingga para pengguna lokal tidak perlu menggunakan produk luar negri, karena segalanya sudah dapat ditemukan pada produk lokal.
Lalu perihal adanya isu yang berkembang selama ini bahwa banyaknya orang-orang cerdas di Indonesia setelah menimba ilmu di luar negeri tidak ingin kembali ke Indonesia lagi dan ini bukan rahasia lagi, banyak faktor memang terkait isu di atas seperti kurangnya apresiasi dari pemerintah serta sedikitnya gaji yang mereka dapatkan seandainya mereka bekerja di Indonesia.
Hal ini sangat jauh berbeda dengan orang-orang Vietnam maupun India sehingga kesimpulan akhir, Indonesia merupakan negara yang cukup potensial untuk menjadi negara maju. Namun, sebagai rakyat kita perlu mendukung visi Indonesia. Kita harus kompak, mempunyai visi yang sejalan dengan mengimplementasikan nilai-nilai budaya serta pancasila yang menjadi sumber kekuatan atas nilai-nilai bangsa Indonesia. Selain itu, perlunya dukungan dari pemerintah juga dari rakyat Indonesia secara umumnya untuk lebih mendukung produk-produk lokal, menggunakannya dan bangga terhadapnya.
Sampai hari ini saya percaya bahwa produk Indonesia juga tidak kalah dan dapat bersaing dengan produk luar negri asal mendapatkan dukungan penuh terhadap pemerintahnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar