Rabu, 22 Mei 2013

Leadership Kepemimpinan Ala Sun Tzu


"Kenali musuhmu, kenalilah diri sendiri, Maka kau bisa berjuang dalam 100 pertempuran tanpa resiko kalah. Kenali bumi, kenali langit, dan kemenanganmu akan menjadi lengkap", itulah salah satu taktik yang dicipta ahli startegi Sun Tzu.

Strategi Seni Perang Sun Tzu, yang sangat hebat itu! Sun Tzu menegaskan, perang adalah masalah yang sangat fundamental bagi sebuah negara. Perang itu menyangkut hidup atau matinya rakyat. Perang, menunjukkan keperkasaan atau kerapuhan pemimpin negara. Perang, juga menentukan kejayaan atau keruntuhan sebuah negara.

Jadi, sebelum memutuskan perang, kekuatan negara dan situasi medan pertempuran harus dipelajari dengan sangat hati-hati, sangat saksama, akurat, dan menyeluruh.

Begitu pentingnya sebuah perencanaan, sehingga Sun Tzu meletakkan penyusunan rencana dalam bab pertama karyanya itu. Judul aslinya adalah she chi bien, yang dapat diartikan Bab Menyusun Rencana.

Diantara beberapa strategi yang telah kita pelajari selama ini, Strategi Sun Tzu merupakan salah satu strategi yang sangat menarik bila dibandingkan dengan strategi-strategi yang muncul dari para pemikir lainnya. Strategi Sun Tzu memiliki banyak keunikan tersendiri dibandingkan dengan strategistrategi yang dimiliki pemikir strategis lainnya. Selain strategi ini paling tua munculnya, strategi ini banyak digunakan untuk berbagai bidang mulai dari militer, politik, bisnis hingga kehidupan. Konon, sejak 500 tahun sebelum Masehi hingga 700 tahun sesudah Masehi, atau selama 1.200 tahun, tak kurang ada tujuh literatur strategi perang Cina yang terdokumentasikan. Literatur tersebut mempengaruhi cara berpikir orang-orang Cina, termasuk para pebisnisnya.

Penggunaan strategi Sun Tzu sangat disarankan sekali mengingat strategi Sun-Tzu merupakan strategi yang lebih mengutamakan pengetahuan daripada tehnik artinya di dalam masalah politik militer perang tidak dianjurkan, lebih kepada bagaimana caranya mengalahkan musuh sebelum terjadinya perang dan bagaimana caranya supaya kita tidak rugi. Inilah yang membuat strategi Sun Tzu berbeda dengan strategi-strategi pemikir lainnya. Sun Tzu tidak menyarankan perang terjadi, beliau hanya ingin menuliskan strategi memperoleh kepentingan tanpa ada yang rugi. Yaitu, mengenal diri Kita dengan baik, mengenal musuh Anda, dan mengenal tempat dimana Kita bertarung dan strategi ini berbeda dari strategi-strategi pemikiran lainnya yang mana lebih mengutamakan hal-hal teknis.


Di saat saya membaca buku dari pokok-pokok pikiran Sun Tzu, yang secara cermat telah disusun oleh Richard Pratama dimana terdapat 108 Taktik ala Sun Tzu terkumpul, dan kemudian masing-masing taktik diberikan keterangan ringkas untuk memperjelas dan berikut salah satu pemikiran dari buku tersebut yang saya suka.
Seorang jendral yang menerima nasihatku harus direkrut karena ia akan memperoleh kemenangan. Seorang jendral yang menolak nasehatku akan menjumpai kekalahan, dan harus dipecat.

Pernahkah Anda melihat tipikal orang yang terlalu egois dalam mengambil sebuah keputusan? Orang-orang demikian biasanya tidak mudah menerima masukan dari orang lain, termasuk dari orang yang sudah lebih berpengalaman. Orang-orang yang terlalu bersandar pada pemahamannya sendiri tentulah sulit menjadi pemimipin kata Sun Tzu.

Sudah menjadi sifat alami seorang prajurit, ketika dia terkepung maka sikap yang diambil adalah sikap bertahan, ketika merasa putus asa mereka akan menyerang, ketika berada dalam suatu bahaya maka sikap yang diambil dia akan menjadi patuh.

Hal ini mengingatkan kita akan arti sebuah keberanian. Setiap orang yang menginginkan kesuksesan dalam hidupnya harus memiliki keberanian diri, termasuk ketika menghadapi berbagai kondisi yang menghadang. Keberanian juga dapat menuntun kita mengambil sikap dan keputusan ketika menghadapi suatu masalah.
Oleh karena itu, tempat mengubur roda dalam-dalam di bawah tanah untuk menstabilkan kereta perang atau mengikat kuda-kuda perang, bukanlah tempat yang bisa diandalkan seseorang kata Sun Tzu.

Sebisa mungkin kita tidak menggantungkan harapan sebuah tujuan hanya pada satu pilihan saja. Artinya, dalam mencapai suatu tujuan sediakan juga beberapa langkah alternative, yang dapat Kita tempuh bila sewaktu-waktu langkah utama macet atau terhambat oleh suatu kendala yang diluar kemampuan Kita.

Perlakukanlah anak buah dengan baik, tetapi kendalikan mereka dengan ketat untuk memastikan kemenangan kutipan tersebut juga di berikan oleh Sun Tzu. Dimana artinya kebaikan seorang pemimpin memang kadang-kadang disalah gunakan oleh sejumlah pengikutnya. Disinilah kebijakan seorang pemimpin dibutuhkan amat sangat didalam mendekatkan diri kepada anak buahnya tapi tanpa resiko dipandang enteng, apalagi diremehkan. Seorang pemimpin harus mengukur kedekatannya dengan para orang yang dipimpinnya.

Berikut dibawah ini adalah ringkasan dari taktik-taktik tersebut:
  • Mengelola yang banyak sama dengan mengelola yang sedikit, Ini adalah urusan pemisahan jumlah dan fungsi.
  • Bersekutulah dengan negara tetangga di daerah perbatasan, Tidak untuk menganggap Ia (musuh) tidak menyerang, namun untuk membuat posisi kita tidak terkalahkan.
  • Tidak ada yang lebih sulit daripada menyiapkan pasukan.
  • Jenderal yang terampil akan membentuk lawannya, sementara ia sendiri tanpa bentuk.
  • Untuk bertahan dan pasti tetap teguh, bertahanlah diman mereka pasti menyerang.
  • Untuk menyerang dan pasti merebutnya, seranglah di mana mereka tidak bertahan.
  • Militer yang menang sudah menang lebih dulu, baru bertempur. Militer yang kalah bertempur dulu, baru mencari kemenangan.
  • Gunakanlah kekuatan normal untuk bertempur. Gunakanlah kekuatan luar biasa untuk meraih kemenangan.
  • Jangan ulangi cara-cara meraih kemenangan.
  • Adalah urusan seorang jenderal untuk tidak banyak bicara, sehingga lebih dapat menyimak.
  • Sang pemenang adalah mereka yang tahu menggunakan strategi langsung dan strategi tidak langsung.

Salam Sun Tzu.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar