Jumat, 22 Oktober 2021

Makna Sebuah Logo beserta Warnanya


Sejak zaman pra-sejarah manusia telah menggunakan simbol visual sebagai bentuk komunikasi. Lukisan-lukisan (pictorial) yang berada di dinding-dinding gua tempat mereka tinggal menandakan suatu bentuk komunikasi yang hendak disampaikan manusia pada zaman tersebut, untuk menceritakan apa yang mereka alami dan dikerjakan sehari-hari. 

Kemampuan manusia dalam menggunakan simbol membuktikan bahwa manusia memiliki kebudayaan yang tinggi dalam berkomunikasi. Menurut Langer menyebutkan bahwa “salah satu kebutuhan pokok manusia adalah kebutuhan simbolisasi atau penggunaan lambang”. Kemampuan manusia dalam menggunakan simbol, menurut Wieman dan Walter merupakan salah satu sifat dasar dari mahluk manusia. 

Saat ini peranan simbol visual sebagai bentuk komunikasi sangatlah penting mengingat keberadaannya sangat tak terbatas dalam kehidupan kita sehari-hari.

Logo merupakan sebuah simbol yang menggambarkan ciri khas pada produk, hingga citra perusahaan. Telah kita ketahui bahwa logo sangatlah berperan penting dalam branding. Logo yang baik mampu mempengaruhi calon konsumen dengan waktu yang singkat. Salah satunya konsumen cukup dengan melihat logo tersebut secara langsung akan menghubungkan dengan suatu produk.

Hingga saat ini, banyak calon entrepreneur membuat logo tanpa memiliki arti yang dapat kita artikan hanya sebuah simbol saja. Sebagai pebisnis yang cerdas, lambang perusahaan Anda harus memiliki arti tersendiri dan mudah diingat oleh calon konsumen.

Selain itu keberadaan logo dalam sebuah perusahaan juga dapat menanggung beban yang cukup berat, karena logo merupakan perwakilan atau wajah dari suatu perusahaan untuk mendapatkan efek yang positif terhadap citra perusahaan secara keseluruhan. Untuk itu dalam menentukan atau merancang sebuah logo memerlukan adanya suatu perencaan yang baik, karena salah satu identitas perusahaan seperti logo dapat melakukan transformasi citra yang menakjubkan dan mempengaruhi cara pandang keseluruhan khalayak mengenai perusahaan. 

Logo yang telah memenuhi persyaratan untuk penampilan fisik saja tidak cukup, melainkan sebuah logo haruslah memiliki makna dan tujuan yang terkandung didalamnya. Oleh karena itu, sebagus apapun sebuah logo, jika tidak dapat menunjukan karakter lembaga yang diwakilinya, maka hal tersebut tidak lebih dari simbol-simbol tanpa arti. 

Logo merupakan sebuah simbol yang dirancang untuk mewakili karakter dan menjadi identitas dari sebuah perusahaan. Logo merupakan bentuk ekspresi dan bentuk visual dari konsepsi perusahaan, produk, organisasi, maupun institusi serta merupakan simbol visual yang memiliki bentuk yang berasal dari nilai strategis perusahaan yang bersangkutan. Pengertian logo menurut pakar Jefkins ialah ; “Logo adalah presentasi, sosok atau penampilan visual yang senantiasa dikaitkan dengan organisasi tertentu sebagai bentuk identitas dan bagian identitas perusahaan”. Sebagai bagian identitas perusahaan, logo ibarat bagian tubuh yang mampu mengutarakan isi hati produk atau perusahaan. Dari sisi pemasaran, logo mempunyai fungsi pembeda produk dengan produk lainnya. 

Bahkan menurut pakar corporate identity David E. Carter dalam buku ”Pengantar Desain Komunikasi Visual” yang pernah saya baca setidaknya logo perusahaan harus memiliki karakter tertentu, menyangkut ; Original dan Destinctive, Legible,Simple, Memorable, Easly associated with the company, dan Easly adaptable for all grhapic media yang mudah di aplikasikan ke berbagai media, untuk menghindari kesulitan dalam penerapan.


Lalu kemudian Apa Fungsi Logo Itu Sendiri 

Logo merupakan elemen yang sangat penting bagi sebuah perusahaan dan memiliki fungsi dan tujuan dicerminkan oleh logo tersebut. Fungsi dan tujuan logo yaitu : 

  1. Logo sebagai identitas produk atau jasa perusahaan.
    1. Pesan sebuah dari produk atau jasa perusahaan dapat tersampaikan secara efektif. Pesan tersebut bisa berupa kata-kata, gambar, tulisan, maupun gabungan ketiganya. Salah satu bentuk pesan tersebut adalah logo, yang merupakan penggabungan dari realitas sebuah produk atau perusahaan menjadi bentuk pesan yang sederhana, sehingga lebih mudah untuk dilihat dan diingat oleh konsumennya. Sebagai identitas sebuah logo menanggung beban yang besar bagi citra sebuah perusahaan. Oleh sebab itu, hendaklah ditampilkan secara baik dan benar karena logo merupakan elemen penting dalam program identitas. (Logo Volkswagen).
  2. Logo membedakan produk dengan produk yang lain. 
    1. Logo juga berfungsi membedakan produk dengan produk yang lain dengan tampilan yang khas, unik dan ekslusif, sebuah logo menjadikan sebuah produk tidak rancu dengan produk yang lain. Dalam perkembangan ekonomi dewasa ini, konsumen memiliki banyak pilihan mengenai produk atau jasa terdapat berbagai jenis produk dan jasa yang disediakan oleh perusahaan-perusahaan dengan berbagai kualitas dan kelebihan kepada konsumen. Sehingga mengakibatkan produk dan jasa sukar dibedakan antara satu dengan yang lainnya, hal tersebut juga mengakibatkan hilangnya pesan-pesan yang sebelumnya kita rancang dalam mendukung program perusahaan. (Logo Pizza Hut).
  3. Logo sebagai ukuran keaslian dan kualitas produk. 
    1. Sebuah logo memberikan ukuran kualitas serta keaslian produk dan jasa perusahaan, John Murphy dan Michael Rowe mengatakan bahwa logo mempunyai arti yang lebih dari sekedar cap dagang yang membedakan sebuah produk dengan produk lain. Logo juga menjadi indikasi, kualitas, posisi produk dipasar, keaslian produk serta kepercayaan konsumen terhadap produk dan jasa perusahaan tersebut. Produk yang sudah sangat terkenal, serta mengalami sukses pasar, biasanya selalu ditiru oleh perusahaan lain dengan memanfaatkan beberapa karakteristik produk yang ditiru, salah satunya adalah logo produk tersebut. (Logo Aqua).
  4. Logo sebagai indikasi tingkatan produk dipasar. 
    1. Fungsi logo bisa menjadi indikasi tingkatan produk di pasar, golongan konsumen serta harganya. Pada umumnya produk atau jasa tersebut berada pada taraf yang sangat mapan dengan berbagai karakteristik tertentu. Sehingga hanya dengan melihat logonya kita sudah bisa membayangkan mahalnya harga produk tersebut. Contoh produknya yakni : BMW, Mercedes Benz, Kamera Leica, Macintosh dan produk lainnya. (Logo BMW).

Contoh Jenis-jenis Logo adalah 

Banyaknya produk atau jasa yang ada memiliki beranekaragam jenis logo, logo tidak hanya dirancang dengan cara amatiran sebab logo adalah unsur visual sebuah perusahaan agar dikenali dan dapat menjadikan identitas yang membedakan dengan perusahaan lain. Dalam buku How to Improve Your Corporate Identity, David E. Carter mengungkap pembagian logo menurut karakternya, yang antara lain sebagai berikut : 

  1. Signature. 
    1. Dapat diartikan tipografi atau huruf nama yaitu : nama perusahaan yang disusun dalam huruf cetak yang secara normal digunakan secara konsisten dalam suatu gaya tipografis tertentu. (Logo London Symphony Orchestra_2001 dan Logo Lorraine Hansberry Theatre).
  2. Mark. 
    1. Diartikan lambang, yaitu perancangan logo yang digunakan secara konsisten sebagai simbol visual yang menampilkan sebuah perusahaan atau organisasi. Lambang ini dapat digunakan dengan huruf atau tanpa huruf nama. (Logo Apple Macintosh).
  3. Word Mark. 
    1. Word mark merupakan lambang yang memasukkan nama perusahaan dalam perancangannya dan secara fisik tak mungkin memisahkan kedua unsur tersebut dan masih mempunyai suatu bekas rancangan. (Logo Stasiun Televisi Metro TV dan Logo Stasiun Televisi Metro TV).


Dengan bertambahnya jumlah produk dipasaran serta semakin kompleksnya karakteristik pasar. Muncul berbagai jenis logo, yang penggolongannya berdasarkan pendapat John Murphy dan Michael Rowe sebagai berikut : 

1. Name-only logos
Logo yang diambil dari sebuah nama, dengan menggunakan gaya grafis khusus. Logo jenis ini memberikan ketegasan dan pesan langsung kepada konsumen. (Logo USA Network) 

2. Name-simbol logo
Logo yang terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan gaya tipografis atas bentuk lingkaran oval dalam kertas. Kelebihan jenis logo ini adalah pada bentuknya yang ringkas dan fleksibel karena bentuk logo seperti ini mampu berdiri sendiri. (Logo ARC Representation) 

3. Initial letter logos
Merupakan logo yang menggunakan huruf awal (inisial), nama perusahaan atau produk dan jasa. Logo jenis ini terkadang menunjukan gabungan nama pemilik perusahaan. (Logo Stasiun TV Music Television) 

4. Pictorial name logo
Logo yang menggunakan nama produk atau organisasi sebagai komponen penting dari gaya logo, yang secara keseluruhan logo ini memiliki gaya yang sangat khusus. Perusahaan yang menggunakan logo jenis ini biasanya adalah perusahaan yang sudah dikenal, karena kuatnya image perusahaan atau produk lain maka image yang terjadi mengarah pada perusahaan atau produk yang ditiru. (Logo Volkswagen) 

5. Associative logos
Logo yang berdiri bebas yang biasanya tidak membuat nama produk atau perusahaan, tetapi memiliki asosiasi langsung dengan nama produk atau wilayah aktivitasnya. Jenis logo seperti ini mempunyai daya tarik kuat dan sangat mudah dipahami. (Logo Chelsea FC) 

6. Allusive logos
Logo yang bersifat kiasan. Logo jenis ini mempunyai hubungan yang tidak langsung antara nama dengan logonya sehingga jenis logo ini sulit untuk dipahami dan memerlukan waktu lebih agar seseorang bisa memahami apa maksud logo yang bersangkutan. (Logo Beyon, Office furniture supplier) 

7. Abstract logos
Logo ini adalah logo yang dapat menimbukan beberapa kesan yang dipengaruhi oleh daya pemahaman konsumen ini terjadi karena bentuk logo ini sangat abstrak. Diantaranya mengambil suatu bentuk struktural yang dikreasikan efek optis yang bervariasi. Logo jenis ini sekarang menjadi standar logo kontemporer, kelemahan dari logo ini adalah bentuknya yang abstrak, sehingga sukar dipahami oleh konsumen serta tidak memiliki pengertian yang benar-benar tepat seperti yang diinginkan. (Logo Eight, Corporate Coomunications Company) 

Pembagian jenis logo menurut pendapat Sang David E. Carter adalah; 

  1. Product Oriented Mark. 
    1. Logo yang berorientasi pada produk apa yang disajikan tertuang pada bentuk logo tersebut 
  2. The Abstract. 
    1. Jenis logo yang tidak menempatkan nama perusahaan atau produk sebagai bagian dari logo. Dalam banyak kasus ini menggunakan signature (nama perusahaan dalam gaya tipografi tertentu sebagai bagian dari logo) 
  3. The Name at Design Together. 
    1. Logo jenis ini menggunakan nama perusahaan atau produk menjadi bagian dari rancangan logo 
  4. The Name Alone. 
    1. Penggunaan jenis logo ini menampilkan bentuk huruf khusus, tulisan tangan atau bentuk yang menghindari kesan ruwet 
  5. Initial. 
    1. Jenis logo yang menggunakan huruf awal dari nama perusahaan sebagai inisial 
  6. The Initial and Design Together. 
    1. Bentuk logo yang menjadikan inisial nama perusahaan sebagai bagian dari rancangan sebuah logo.


Lalu Untuk Elemen Estetis Pembentuk Logo 

Sebagai bagian dari perencanaan corporate identity design, logo ibarat bagian tubuh yang mampu mengutarakan isi hati produk atau perusahaan. Dari sisi pemasaran, logo mempunyai fungsi identitas yang membedakan sebuah sebuah produk dengan produk lainnya. Kesemuanya itu tak lepas dari hakikat logo itu sendiri, sebagai sebuah karya seni rupa yang biasa berupa dwi matra (dua dimensi) atau tri matra (tiga dimensi). Sebagai karya seni rupa, sebuah logo tidak bisa lepas dari elemen-elemen senirupa dasar yang membentuknya seperti garis, bentuk, warna, ruang, tipografi dll. 

Seperti yang dikemukakan oleh John Murphy dimana katanya, "The successful designer of trademarks and logos needs to have basic intellectual and draftsmanship skills in addition to a sensitivity to the aesthetic elements of design".

Yang berarti, seorang perancang logo dan cap dagang yang sukses, perlu memiliki kepandaian dasar dan keterampilan dalam menggambar dalam hubungannya dengan kepekaan terhadap elemen estetika disain. Pada bagian ini kami menyajikan secara ringkas elemen-elemen pembentuk logo, antara lain sebagai berikut : 
  1. Garis
  2. Bentuk
  3. Warna
  4. Tipografi

Garis 

Pengertian garis menurut Leksikon Grafika adalah benda dua dimensi tipis memanjang. Sedangkan Lillian Gareth mendefinisikan garis sebagai sekumpulan titik yang bila dideretkan maka dimensi panjangnya akan tampak menonjol dan sosoknya disebut dengan garis.

Terbentuknya garis merupakan gerakan dari suatu titik yang membekaskan jejaknya sehingga terbentuk suatu goresan. Untuk menimbulkan bekas, biasa mempergunakan pensil, pena, kuas dan lain-lain. Bagi senirupa garis memiliki fungsi yang fundamental, sehingga diibaratkan jantungnya senirupa. Garis sering pula disebut dengan kontur, sebuah kata yang samar dan jarang dipergunakan. 

Pentingnya garis sebagai elemen senirupa, sudah terlihat sejak dahulu kala. Nenek moyang manusia jaman dulu, menggunakan garis ini sebagai media ekspresi senirupa di gua-gua. Mereka menggunakan garis ini untuk membentuk obyek-obyek ritual mereka. Sebagai contoh adalah lukisan di dinding gua Lascaux di Prancis, Leang-leang di Sulawesi, Altamira di Spanyol dan masih banyak lainnya. Selain berupa lukisan, nenek moyang manusia juga menggunakan garis sebagai media komunikasi, seperti huruf paku peninggalan bangsa Phoenicia (abad 12 – 10 SM) yang berupa goresan-goresan.Disamping potensi garis sebagai pembentuk kontur, garis merupakan elemen untuk mengungkapkan gerak dan bentuk. Baik bentuk dua dimensi maupun tiga dimensi. 

Suasana dalam garis 

Dalam hubungannya sebagai elemen senirupa, garis memiliki kemampuan untuk mengungkapkan suasana. Suasana yang tercipta dari sebuah garis terjadi karena proses stimulasi dari bentuk-bentuk sederhana yang sering kita lihat di sekitar kita, yang terwakili dari bentuk garis tersebut. Sebagai contoh adalah bila kita melihat garis berbentuk ‘S’, atau yang sering disebut ‘line of beauty’ maka kita akan merasakan sesuatu yang lembut, halus dan gemulai. Perasaan ini terjadi karena ingatan kita mengasosiasikannya dengan bentuk-bentuk yang dominan dengan bentuk lengkung seperti penari atau gerak ombak di laut. 

Beberapa jenis garis beserta suasana yang ditimbulkannya seperti, garis lurus mengesankan kekuatan, arah dan perlawanan. Garis lengkung mengesankan keanggunan, gerakan, pertumbuhan. 

Berikut saya sajikan beberapa jenis garis beserta asosiasi yang ditimbulkannya : 

  1. Horizontal : Memberi sugesti ketenangan atau hal yang tak bergerak.
  2. Vertikal : Stabilitas, kekuatan atau kemegahan.
  3. Diagional : Tidak stabil, sesuatu yang bergerak atau dinamika.
  4. Lengkung S : Grace, keanggunan.
  5. Zig-zag : Bergairah, semangat, dinamika atau gerak cepat.
  6. Bending up right : Sedih, lesu atau kedukaan.
  7. Diminishing Perspective : Adanya jarak, kejauhan, kerinduan dan sebagainya.
  8. Concentric Arcs : Perluasan, gerakan mengembang, kegembiraan dsb.
  9. Pyramide : Stabil, megah, kuat atau kekuatan yang masif.
  10. Conflicting Diagonal : Peperangan, konflik, kebencian dan kebingungan.
  11. Spiral : Kelahiran atau generative forces.
  12. Rhytmic horizontals : Malas, ketenangan yang menyenangkan.
  13. Upward Swirls : Semangat menyala, berkobar-kobar, hasrat yang tumbuh.
  14. Upward Spray : Pertumbuhan, spontanitas, idealisme.
  15. Inverted Perspective : Keluasan tak terbatas, kebebasan mutlak, pelebaran tak terhalang.
  16. Water Fall : Air terjun, penurunan yang berirama, gaya berat.
  17. Rounded Archs : Lengkung bulat mengesankan kekokohan.
  18. Rhytmic Curves : Lemah gemulai, keriangan.
  19. Gothic Archs : Kepercayaan dan religius.
  20. Radiation Lines : Pemusatan, peletupan atau letusan. 

Lebih jauh lagi, garis sesuai fungsinya yang khas, yang mampu membentuk symbol yang memiliki pengertian khusus, sangat menunjang penggunaannya sebagai elemen symbol. Penggunaan garis sebegai elemen symbol, pertama kali diperkenalkan oleh Otto Neurath ditahun 1882 seorang pengajar dan ilmuwan sosial, yang menamakan symbol tersebut sebagai Isotype. Kemudian bahasa Isotype ini berkembang dan menjadi salah satu bahasa gambar yang mampu mewakili berbagai bentuk komunikasi. Dalam perkembangan selanjutnya bentuk-bentuk simbol ini banyak dipergunakan dalam perancangan logo dalam upayanya agar mudah diingat dan mempunyai daya komunikasi yang baik.


Bagaimanakah Bentuk Logo yang Baik 

Pengertian bentuk menurut Leksikon Grafika adalah macam rupa atau wujud sesuatu, seperti bundar elips, bulat segi empat dan lain sebagainya. Dari definisi tersebut dapat diuraikan bahwa bentuk merupakan wujud rupa sesuatu, biasa berupa segi empat, segi tiga, bundar, elip dsb. Pada proses perancangan logo, bentuk menempati posisi yang tidak kalah penting dibanding elemen-elemen lainnya, mengingat bentuk-bentuk geometris biasa merupakan simbol yang membawa nilai emosional tertentu. Hal tersebut biasa dipahami, karena pada bentuk atau rupa mempunyai muatan kesan yang kasat mata. Seperti yang diungkapkan Plato, bahwa rupa atau bentuk merupakan bahasa dunia yang tidak dirintangi oleh perbedaan-perbedaan seperti terdapat dalam bahasa kata-kata. Namun teori Plato tersebut tidaklah mesti berlaku semestinya. Ada aspek lain yang mengakibatkan bahasa bentuk tidak selalu efektif. Seperti penerapan bentuk-bentuk internasional dengan target sasaran tradisional atau sebaliknya. Dengan kata lain, bila target sasaran tidak terbiasa dengan bahasa kasat mata tradisional, pergunakan bahasa kasat mata internasional demikian pula sebaliknya. 

Sebagai contoh adalah bila kita merancang logo armada angkatan bersenjata republik Tanzania misalnya, kurang lazim bila kita memilih bentuk keris atau mandau sebagai elemen penunjang dalam logo tersebut, karena bentuk keris dan mandau kurang atau bahkan tidak dikenal oleh rakyat Tanzania. 

Dari contoh diatas, kemudian muncul teori tentang frame of reference (kerangka referensi) dan field of reference (lapangan pengalaman) yang menjelaskan bahwa penerimaaan suatu bentuk pesan, dipengaruhi oleh beberapa aspek yakni panca indra, pikiran serta ingatan. Jadi seperti contoh masalah diatas, bentuk logo tersebut akan lebih efektif dan komunikatif bila ditujukan pada angkatan bersenjata Republik Indonesia, dan tidak dengan Republik Dominika karena mereka tidak memiliki frame of reference dan field of reference tentang keris atau mandau dalam ingatan mereka. 

Berikut saya coba copas beberapa contoh bentuk dan asosiasi yang ditimbulkannya berdasarkan buku Handbook of Design & Devices tulisan Clarence P. Hornung . 

  1. Segitiga, merupakan lambang dari konsep Trinitas. Sebuah konsep religius yang mendasarkan pada tiga unsur alam semesta, yaitu Tuhan, manusia dan alam. Selain itu segitiga merupakan perwujudan dari konsep keluarga yakni ayah, ibu dan anak. Dalam dunia metafisika segitiga merupakan lambing dari raga, pikran dan jiwa. Sedangkan pada kebudayaan Mesir, segitiga digunakan sebagai simbol feminitas dan dalam huruf Hieroglyps segitiga menggambarkan bulan. 
  2. Yin Yang, merupakan bentuk yang termasuk dalam jenis Monad, yakni bentuk yang terdiri dari figure geometris bulat yang terbagi oleh dua bentuk bersinggungan dengan masing-masing titik pusat yang berhadapan. Di China bentuk seperti ini disebut Yin Yang, di Jeapng disebut Futatsu Tomoe sedangkan orang Korea menyebutnya Tah Gook. Yin Yang merupakan gambaran dua prinsip alam, Yang melambangkan kecerahan Ü Yin melambangkan kegelapan, Yang melambangkan nirwana Ü Yin melambangkan dunia, Yang sebagai matahari Ü Yin sebagai bulan, Yang memiliki posisi aktif, maskulin Ü Yin pasif, feminin. Kesemuanya itu melambangkan prinsip dasar kehidupan, yakni keseimbangan.


Selanjutnya Arti sebuah Warna 

Dari berbagai penelitian yang pernah dilakukan, warna sangat mempengaruhi anggapan psikologis seseorang terhadap logo yang ia lihat. Bahkan hasil penelitian tersebut menyimpulkan, setiap warna memiliki arti, ciri khas dan rasa tersendiri.

Berdasarkan dari 100 brand yang diteliti, perpaduan warna logo yang mendominasi adalah merah, biru dan hitam atau abu-abu — sisanya kuning atau emas. 95 persen diantaranya hanya menggunakan dua warna, dan hanya 5 persen yang menggunakan lebih dari 2 warna. Dari sebanyak brand produk yang diteliti itu, hanya 41 persen yang menggunakan teks. 9 persen bahkan tidak menggunakan nama perusahaan pada logo mereka.

Artinya, psikologi perpaduan warna logo sangatlah luas dan kompleks. Dan kita perlu melakukan penelitian sebelum membuat logo yang dapat menggambarkan apa produk yang kita jual.

Warna logo juga bisa dibedakan menjadi dua kategori; hangat dan dingin. warna yang hangat sering dikaitkan dengan energi; warna yang dingin sering dikaitkan dengan ketenangan dan keamanan.

Oleh karena itu mari kita bahas satu-persatu warna-warna yang sering digunakan oleh perusahaan-perusahaan ternama - beserta bagaimana reaksi dan persepsi masyarakat umum terhadapnya.

Pemahaman tentang warna dibagi dalam dua bagian berdasarkan sifat warna antara lain sebagai berikut : 

1. Warna menurut ilmu Fisika. Adalah sifat cahaya yang bergantung dari panjang gelombang yang dipantulkan benda tersebut. Benda yang memantulkan semua panjang gelombang terlihat putih, benda yang sama sekali tidak memantulkan terlihat hitam. Dispersi terjadi apabila sinar matahari melalui prisma kaca yang berbentuk spektrum dan kecepatan menjalarnya tergantung pada panjang gelombangnya. Warna utama dari cahaya atau spektrum adalah biru, kuning dan merah dengan kombinasi-kombinasi yang dapat membentuk segala warna. 

2. Warna menurut ilmu Bahan. Adalah sembarang zat tertentu yang memberikan warna. Pigmen memberikan warna pada tumbuh-tumbuhan, hewan, juga pada cat, plastik dan barang produksi lainnya kecuali pada tekstil yang menggunakan istilah zat celup untuk mewarnainya. Suatu pigmen berwarna khas karena menghisap beberapa panjang gelombang sinar dan memantulkan yang lain. Pigmen banyak digunakan dalam industri, misalnya plastik, tinta karet dan lenolum.

Sebagai bagian dari elemen logo, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari logo tersebut. Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss, bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut. Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat. 

Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna yaitu;  Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda. 

Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya seseorang pada suatu benda. 

Dalam klasifikasi warna, teori yang dikenal luas adalah Teori Brewster. Apa itu teori Brewster?

Teori Brewster adalah teori yang mengelompokkan warna ke dalam 4 kelompok warna, yaitu warna primer, warna sekunder, warna terseier dan warna netral. Teori ini pertama kali dikemukakan pada tahun 1831, warna primer diartikan sebagai warna dasar yang bukan hasil campuran dengan warna lain, warna primer terdiri dari merah, biru, kuning.

Warna komplementer adalah pasangan warna yang saat dipadukan maka sifatnya akan saling membatalkan 1 sama lain. Dalam istilah sehari-hari kita bisa sebut juga warna komplementer dengan istilah warna kontras. Contoh warna komplementer adalah
  • hijau merah
  • orange biru
  • kuning
  • ungu

Untuk lebih jelasnya lihat berdasarkan Lingkaran Warna Brewster berikut ini:




Fakta keren psikologi warna:

  1. Elemen warna dalam logo dapat mempengaruhi 90% dari kesan pada pandangan pertama.
  2. Warna dapat meningkatkan brand awareness hingga 80%
  3. Warna mempengaruhi hingga 85% keputusan seseorang membeli.
  4. Warna dapat mempengaruhi perilaku, mood, dan tingkat stress manusia.
  5. Laki-laki lebih menyukai warna biru (57%), hijau(14%) dan hitam (9%)
  6. Wanita lebih menyukai warna biru (35%), ungu(23%) dan hijau(14%)
  7. Orang-orang dapat berbeda dalam memandang suatu warna, hal ini tergantung gender dan budaya.
  8. 42% orang-orang menilai warna hitam untuk produk yang high quality.
  9. Secara sederhana berikut tabel dalam bentuk lingkaran yang menunjukkan warna memberikan efek emosi yang berbeda.

Setiap warna memiliki pengaruh terhadap psikologi seorang dan untuk itu berikut saya sajikan potensi karakter warna yang mampu memberikan kesan pada seseorang seperti : 

Gold Atau Emas dan Silver atau Perak

Emas adalah salah satu komoditi yang berharga saat ini dan memiliki prestise yang tinggi. Warna emas melambangkan kesuksesan, kemewahan, kemenangan, kemakmuran, prestasi. Tidak banyak ditemui brand bisnis yang menggunakan warna emas sebagai warna utama. Emas juga mencerminkan Kesehatan, keamanan, kegembiraan, kebijakan, arti, tujuan, pencarian kedalam hati, kekuatan mistis, ilmu pengetahuan, perasaan kagum, konsentrasi.

Warna silver hampir memiliki kesamaan dengan warna emas. Warna silver melambangkan harta, kekayaan, glamor, canggih, harmonis. Contoh perusahaan yang menggunakan warna silver didominasi oleh pabrikan mobil ternama dunia seperti Lexus, Infinity, Peugeot, Mercedes Benz.

Coklat

Coklat adalah warna bumi, memberikan kesan hangat, nyaman dan aman. Namun selain itu, coklat juga memberikan kesan sophisticated karena dekat dengan warna emas. Bisa di bayangkan kesan mahal dan ekslusif pada desain logo dengan kombinasi warna hitam dan coklat muda. Dan tidak lupa, arti warna logo coklat juga bisa memberikan nuansa dapat di andalkan dan kuat. Warna coklat ini biasanya di gunakan di firma hukum sebagai warna utama dalam desain logo perusahaan mereka.

Abu-abu. 

Merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan spesifik. 
Warna abu-abu menyiratkan akan keabadian, timeless. Selain itu ia memiliki sifat paling netral di antara semua warna. Cocok digunakan sebagai warna sekunder ataupun latar dari warna yang lebih mentereng. Ketika dalam konteks moralitas, abu-abu melambangkan area di antara kebaikan dan kejahatan.

Salah satu contoh paling populer penggunaan abu-abu adalah logo Apple. Pola abu-abu dengan efek metaliknya mengesankan kecanggihan yang abadi. Brand besar lain yang menggunakan warna seirama, contohnya Nissan, Mercedes-Benz, Lexus, dan Toyota. Penggunaan warna ini untuk logo brand mobil terbilang cukup populer.

Putih. 

Sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesulitan dan seterusnya. Pilihlah warna putih untuk meredakan rasa nyeri. Makna warna logo putih juga dapat memberikan aura kebebasan dan keterbukaan. Rumah sakit dan pekerja rumah sakit menggunakan warna putih untuk menciptakan kesan steril. Namun, terlalu banyak banyak warna putih dapat memberikan rasa sakit kepala dan kelelahan mata karena cahaya yang dipantulkan.

Putih adalah warna yang murni, tidak ada campuran apapun. Makanya sering di anggap sebagai warna yang menimbulkan efek suci dan bersih. Ketika kita ingin membuat desain yang simple dan minimalis, menggunakan warna putih adalah langkah yang tepat (walaupun bukan cara satu-satunya).  Putih juga dapat diasosiasikan dengan keren. Coba perhatikan logo Apple pada beberapa Macbook versi lama yang begitu menonjol dan tampak cool dengan putih terangnya. Saya sering melihat stiker logo Apple putih polos, begitu mencolok saat dipasang di tempat-tempat seperti kaca belakang mobil.

Hitam. 

Sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi). Hitam adalah warna yang gelap, suram, menakutkan tetapi dapat mengesankan makna elegan dan kemewahan bila diaplikasikan dengan tepat. Karena itu elemen apapun jika di taruh di atas background hitam akan terasa lebih bagus (misalnya, pada waktu menampilkan foto, portfolio atau produk). Perusahaan barang mewah banyak memanfaatkan arti warna logo hitam ini untuk meningkatkan daya tarik akan kemewahan kepada konsumen untuk produk mereka.

Hitam juga sangat sering dikaitkan dengan kematian, duka, kejahatan, dan kegelapan. Contohnya seperti dalam dunia perfilman, lawan selalu diasosiasikan dengan kegelapan warna hitamnya. Logo Puma merupakan contoh penggunaan warna hitam untuk menekankan nilai supremasi dan kepercayaan diri. Nilai-nilai lainnya seperti prestis, premium, kekuatan, dan keyakinan juga dapat diwakili melalui warna ini.

Perusahaan-perusahaan yang bergerak dalam fashion, seperti Louis Vutton, Gucci, dan Prada menggunakan hitam untuk memberikan perasaan mewah dan borjuis. Zalora Indonesia juga menggunakan warna hitam pada logonya. Warna ini bisa dipertimbangkan apabila logo yang sedang kamu buat berkaitan dengan fesyen.

Hijau

Mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, Membangkitkan ketenangan dan tempat mengumpulkan daya-daya baru. Hijau dikaitkan dengan dunia alam. Karena hubungannya dengan alam, hijau dianggap sebagai warna menenangkan dan santai. Warna ini dapat membantu orang yang sering merasa tegang. Hijau akan menyeimbangkan emosi, menciptakan keterbukaan antara Anda dan orang lain. Warna ini juga terkait dengan cakra jantung sehingga dipercaya membantu masalah emosional, seperti cinta, kepercayaan, dan kasih sayang.

Para peneliti juga menemukan makna warna terselubung dalam spekturm cahaya hijau yang dapat meningkatkan kemampuan membaca siswa. Para siswa yang membaca materi tulisan di atas lembaran hijau transparan akan meningkatkan kecepatan membaca dan makna pemahamannya. Efek rileksasi dan menenangkan dari warna ini mungkin jadi penyebabnya. Arti warna logo yang memakai warna hijau adalah brand atau perusahaan yang tenang karena biasanya warna ini dikaitkan dengan lingkungan dan alam.

Di dalam desain, kita bisa menggunakan warna hijau untuk memberikan kesan segar. Dan dengan mudah kita bisa memberikan nuansa membumi dengan kombinasi warna hijau dan coklat gelap. Dalam dunia keuangan, hijau sendiri merupakan simbol dari uang, kekayaan, perbankan, dan ambisi. Bareksa merupakan salah satu perusahaan finansial Indonesia dengan warna hijau dalam logonya. Investree dan Ethis Crowd juga demikian.

Banyak startup besar di Indonesia menggunakan warna ini. Sebut saja Gojek, Grab, Tokopedia, dan IGrow. Bisa jadi yang menjadi salah satu pertimbangan mereka menggunakan hijau adalah karena efek penyembuhannya, baik itu terhadap kesehatan mental ataupun fisik. Hijau memang menyejukkan bagi mata manusia. 

Biru

Sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte).Bersifat yang tak terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan. Dari semua warna dalam spektrum, biru adalah warna yang bisa meningkatkan nafsu makan untuk itu disarankan menempatkan makanan di piring biru. Biru juga dapat memperlambat denyut nadi dan suhu tubuh lebih rendah. Ini adalah warna yang menenangkan dan diyakini mengatasi insomnia, kecemasan, masalah tenggorokan, tekanan darah tinggi, migrain dan iritasi kulit.

Warna ini juga meningkatkan ekspresi verbal, komunikasi, ekspresi artistik dan kekuatan. Biru yang kuat (biru tua) akan merangsang pemikiran yang jernih dan biru muda akan menenangkan pikiran dan membantu konsentrasi. Biru adalah warna favorit para pria dan termasuk warna yang dingin. Kalau di dunia desain grafis, arti warna logo biru sering di sebut warna corporate karena hampir semua perusahaan menggunakan warna biru sebagai warna utamanya.

Tidak heran memang, karena biru merupakan warna yang termasuk tenang dan bersifat profesional. Efek lain warna biru adalah sering di anggap sebagai warna yang melambangkan kepercayaan dan trustfulness. Biru juga bisa di pakai untuk menurunkan nafsu makan atau meningkatkan gairah. Jadi gunakanlah warna biru untuk mendesain box obat diet atau obat kuat pria.

Merah. 

Bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital (hidup). Merah adalah warna yang paling sering menarik perhatian. Warna memilki karateristik merangsang saraf, kelenjar adrenal (endokrin) dan saraf sensorik. Merah juga meningkatkan sirkulasi darah dan kereaktivan darah itu sendiri. Warna merah juga paling ampuh untuk merangsang dan meningkatkan energi fisik, memperkuat motivasi, meningkatkan sirkulasi, dan berkaitan dengan seksualitas. Merah juga membangkitkan emosi dan menciptakan perasaan kegembiraan atau intensitas.

Tetapi pada saat yang sama, warna ini dapat dianggap sebagai tuntutan dan sikap agresif. Merah adalah warna yang kuat sekaligus hangat. Biasanya di gunakan untuk memberikan efek psikologi panas , berani ,marah dan berteriak. Beberapa studi juga mengindentifikasi merah sebagai warna yang sexy. Didalam desain, kita bisa menggunakan warna merah sebagai aksen karena sifatnya yang kuat. Misalnya, pada logo hitam putih di berikan aksen warna merah sedikit saja sudah bisa membuat arti warna logo tersebut menjadi terlihat sedikit berbeda.

Kuning, dengan sinarnya. 

Bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan sesuatu. Kuning adalah warna cerah yang dapat menarik banyak perhatian. Warna ini bisa memiliki makna berita penting dan sering dipakai untuk pemberitahuan, seperti cahaya kedua lampu rem yang berada dikendaraan. Warna kuning menstimulasi berbagai fungsi tubuh, seperti aliran empedu dan cara kerja hati. Ia memiliki sifat pencahar dengan cara mempromosikan sekresi asam lambung dan membantu pembuangan usus. Warna kuning juga memberi makna yang berhubungan dengan intelektual dan proses mental.

Warna cerah ini juga merangsang otak serta membuat Anda lebih waspada dan tegas. Kuning adalah warna yang ceria, menyenangkan dan penuh energi. Tidak heran warna kuning identik dengan mainan anak-anak.

Karena begitu kuatnya arti warna logo kuning ini, seringkali didayagunakan oleh para designer profesional dunia untuk menarik perhatian orang dengan cepat. Ingat rambu lalu lintas yang memberikan tanda bahaya? Semua di dominasi warna kuning atau merah karena sifatnya menarik perhatian.

Orange ialah kombinasi warna merah dan kuning. 

Merupakan warna hangat dan ramah yang membuat orang merasa nyaman. Orange berhubungan dengan cakra sakral dan diyakini bermanfaat untuk ginjal, saluran kemih dan organ repoduksi. Dia juga meningkatkan metabolisme, memperkuat paru-paru, limpa dan pankreas. Oranye adalah hasil peleburan merah dan kuning, sehingga makna warna yang di hasilkan masih tetap sama, yaitu kuat dan hangat.

Orange melambangkan kreatifitas, keramahan, kegembiraan, hingga kemakmuran. Ia juga biasa diasosiasikan dengan musim gugur dan musim panen. Ia mempromosikan nilai-nilai persahabatan, kehangatan, dan kenyamanan. Di Indonesia kita biasa melihat logo Pos Indonesia yang didominasi warna orange. Lalu ada logo merek air minum Cleo yang juga tampak begitu mencolok ketika dibandingkan dengan para kompetitornya melalu warna orange. Keduanya tampak ingin menunjukkan keramahan, kehangatan, dan rasa nyaman. 

Pink Atau Merah Muda

Merah muda adalah warna yang feminin, kalau menggunakan warna ini pasti kamu berurusan dengan sesuatu yang bersifat kewanitaan. Efek cinta romantis juga bisa timbul dari warna merah muda ini, agak sedikit berbeda dengan warna merah yang lebih menggambarkan berani. Tetapi banyak juga desain logo perusahaan yang berani menggunakan warna merah muda ini dengan terang-terangan. Misalnya dengan kombinasi hitam dan merah muda sebuah desain bisa menjadi terlihat unik.

Cinta dan seksualitas juga sering diasosiasikan dengan warna pink. Barbie merupakan salah satu merek yang menggunakan warna pink untuk menarik perhatian anak-anak kecil perempuan. Ia berusaha menyesuaikan dengan target pelanggannya. Warna pink juga digunakan oleh Dunkin’ Donuts, berpasangan dengan orange. Kedua warna tersebut saling mempromosikan keceriaan dan kegembiraan. Perasaan fun juga terpicu ketika melihat logo perusahaan donat ini. LG merupakan perusahaan teknologi besar asal Korea Selatan yang menggunakan pink dalam logonya. Desainer logonya mengatakan bahwa warna unik tersebut untuk menyampaikan kesan bersahabat dan komitmen besar LG untuk menyajikan pelayanan terbaik.

Violet Atau Ungu

Warna ini membawa perasaan damai dan saling memahami. Warna ini juga membantu tidur Anda. Dari kelompok warna-warna lain radian warna violet ini dipercaya akan menghambat perkembangan tumor. Nafsu makan tidak terkendali bisa dikendalikan oleh warna ini. Warna ini juga dikatikan dengan spiritualitas, intuisi, kebijaksanaan, penguasaan, kekuatan mental dan fokus.

Ungu adalah warna yang memberikan kesan spiritual, kekayaan dan kebijaksanaan yang kebanyakan di dominasi warna ungu. Ungu juga warna yang unik karena sangat jarang kita lihat di alam. Dengan menggunakan warna ungu kita bisa memberikan kesan unik pada desain logo kita, baik kita menggunakan secara dominan atau hanya sebagai aksen saja. Warna ungu dapat berarti kemewahan, kekuatan, kebangsawanan, dan kekuasaan. Ia juga dapat bermakna spiritualitas, vitalitas, dan kedudukan tinggi. Jika kamu ingin logo yang terkesan elegan dan glamor, ungu bisa menjadi pilihan kamu.

Warna ungu memadukan antara warna merah yang membara dan biru yang menyegarkan. Ia nampak jarang sekali dijumpai dalam alam, sehingga seringkali diasosiasikan sebagai warna yang kudus, berharga, dan lembut. OVO sebagai startup finansial teknologi menjadikan ungu sebagai warna brand. OLX juga menginkorporasikan warna ungu pada salah satu bagian dalam logonya.

Twitch sebagai salah satu situs gaming terbesar di dunia menggunakan ungu sebagai diferensiasi. Berhubung tidak begitu banyak perusahaan gim besar menggunakan warna tersebut. Logo Yahoo juga menggunakan warna ungu. Sejarah mengatakan bahwa pemilihan warna tersebut memang tidak disengaja oleh para pendirinya. 


Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang tahun 1876 meliputi : 

  1. Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti merah, biru, hijau dsb. 
  2. Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah tingkatan warna dari putih hingga hitam.
  3. Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan dengan cerah atau suramnya warna. 
Selain Prang System terdapat beberapa sistem warna lain yakni, CMYK atau Process Color System, Munsell Color System, Ostwald Color System, Schopenhauer/Goethe Weighted Color System, Substractive Color System serta Additive Color/RGB Color System. 

Diantara bermacam sistem warna diatas, kini yang banyak dipergunakan dalam industri media visual cetak adalah CMYK atau Process Color System yang membagi warna dasarnya menjadi Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Sedangkan RGB Color System dipergunakan dalam industri media visual elektronika. Sedikit Panduan Makna Warna Logo dibawah ini.




Pengertian tipografi menurut buku Manuale 

Typographicum adalah :
Typography can defined a art of selected right type printing in accordance with specific purpose ; of so arranging the letter, distributing the space and controlling the type as to aid maximum the reader’s.

Dari pengertian diatas, memberikan penjelasan bahwa tipografi merupakan seni memilih dan menata huruf dengan pengaturan penyebarannya pada ruang-ruang yang tersedia, untuk menciptakan kesan khusus, sehingga akan menolong pembaca untuk mendapatkan kenyamanan membaca semaksimal mungkin.

Sebagai bagian dari kebudayaan manusia, huruf tak pernah lepas dari kehidupan keseharian. Hampir setiap bangsa di dunia menggunakannya sebagai sarana komunikasi. Sejarah perkembangan tipografi dimulai dari penggunaan pictograph. Bentuk bahasa ini antara lain dipergunakan oleh bangsa Viking Norwegia dan Indian Sioux. Di Mesir berkembang jenis huruf Hieratia, yang terkenal dengan nama Hieroglyphe pada sekitar abad 1300 SM. Bentuk tipografi ini merupakan akar dari bentuk Demotia, yang mulai ditulis dengan menggunakan pena khusus. Bentuk tipografi tersebut akhirnya berkembang sampai di Kreta, lalu menjalar ke Yunani dan akhirnya menyebar keseluruh Eropa. Puncak perkembangan tipografi, terjadi kurang lebih pada abad ke-8 SM di Roma saat orang Romawi mulai membentuk kekuasaannya. Karena bangsa Romawi tidak memiliki sistem tulisan sendiri, mereka mempelajari sistem tulisan Etruska yang merupakan penduduk asli Italia serta menyempurnakannya sehingga terbentuk huruf-huruf Romawi. Perkembangan tipgrafi saat ini mengalami perkembangan dari fase penciptaan dengan tangan (hand drawn) hingga mengalami komputerisasi. Fase komputerisasi membuat penggunaan tipografi menjadi lebih mudah dan dalam waktu yang lebih cepat dengan jenis pilihan huruf yang ratusan jumlahnya. Berikut kami sajikan beberapa jenis huruf berdasarkan klasifikasi yang dilakukan oleh James Craig, antara lain adalah :

1. Roman Ciri dari huruf ini adalah memiliki sirip/kaki/serif yang berbentuk lancip pada ujungnya. Huruf Roman memiliki ketebalan dan ketipisan yang kontras pada garis-garis hurufnya. Kesan yang ditimbulkan adalah klasik, anggun, lemah gemulai dan feminin.

2. Egyptian Adalah jenis huruf yang memiliki ciri kaki/sirip/serif yang berbentuk persegi seperti papan dengan ketebalan yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulakn adalah kokh, kuat, kekar dan stabil.

3. Sans Serif Pengertian San Serif adalah tanpa sirip/serif, jadi huruf jenis ini tidak memiliki sirip pada ujung hurufnya dan memiliki ketebalan huruf yang sama atau hampir sama. Kesan yang ditimbulkan oleh huruf jenis ini adalah modern, kontemporer dan efisien.

4. Script Huruf Script menyerupai goresan tangan yang dikerjakan dengan pena, kuas atau pensil tajam dan biasanya miring ke kanan. Kesan yang ditimbulkannya adalah sifast pribadi dan akrab.

5. Miscellaneous Huruf jenis ini merupakan pengembangan dari bentuk-bentuk yang sudah ada. Ditambah hiasan dan ornamen, atau garis-garis dekoratif. Kesan yang dimiliki adalah dekoratif dan ornamental.

Dalam pemilihan jenis huruf, yang senantiasa harus diperhatikan adalah karakter produk yang akan ditonjolkan dan juga karakter segmen pasarnya. Seperti misalnya pada produk minyak wangi untuk wanita jarang yang menggunakan jenis huruf Egyptian karena berkesan kuat dan keras dan biasanya mempergunakan jenis huruf Roman yang bernuansa klasik dan lembut sehingga cocok dengan karakter minyak wangi dan wanita.

Dan Terakhir adalah Kriteria Logo

Dalam perancangan logo, para desainer harus bersikap profesional dan teliti, sebab logo memiliki kriteria yang dapat menghasilkan berhasil atau tidaknya logo itu serta menciptakan sebuah logo yang baik dan menimbulkan image bagi suatu perusahaan. Kriteria sebuah logo menurut David E. Carter, yaitu :

1.   Hindarilah garis-garis yang terlalu tipis
2.   Rancangan lambang dipengaruhi oleh warna
3.   Jangan mengggunakan inisial abstrak
4.   Rancangan logo sesuai dengan jenis bisnisnya
5.   Standarisasi lambang untuk setiap penggunaanya
6.   Rancangan jangan terlalu padat atau ramai
7.   Hindarilah bentuk atau ilustrasi yang aneh-aneh
8.   Jangan menggunakan klise-klise visual
9.   Diperlukan daya imajinasi yang luas
10. Rancangan jangan memperlihatkan kesan amatiran.


Akhir Kata Tujuan Sebuah Simbol Atau Logo bagi Perusahaan Itu Sendiri

1. Eye Catching (Menarik Mata) 

Desain logo harus memiliki edit value dan harus lebih dari cuma sekedar menarik untuk dilihat. Maksud dari pernyataan tersebut adalah simbol perusahaan secara alami harus mampu bersaing dengan banyak gambar yang terpampang di brosur, poster, website, dan sebagainya. Hal ini bertujuan agar masyarakat yang melihat logo tersebut menyadari bahwa Anda memiliki sebuah lambang. 

2. Marking (Bentuk) 

Seorang designer simbol perusahaan melakukan penggambaran marking ini dengan teori analog. Bentuk marking dari atribut tersebut biasanya diambil dari sebuah obyek yang terkait dengan perusahaan atau produk yang nantinya akan dibuatkan desain logonya. 

3. Trendi 

Perkembangan desain logo akan sangat dipengaruhi oleh trend dan perkembangan jaman. Selain itu, dapat di jadikan sebagai branding dengan tujuan komunikasi sebagai  identitas perusahaan Anda.

Kesimpulan
Dikarenakan dunia yang selalu berubah dan tren akan selalu berpindah, maka perlu mencermati perkembangan dengan saksama. Kemudian, sikap proporsional harus dilaksanakan terutama dalam keputusan mengganti desain atribut perusahaan Anda. Selama kita melihatnya sebagai hal yang positif, maka kita akan memiliki edit value wawasan dan ide yang lebih luas.

Lambang perusahaan yang terlihat menarik dan positif tentunya akan membuat orang-orang dapat mengingatnya dengan baik. Kemudian, secara tidak langsung perusahaan pun akan lebih dikenal dengan dari keunikan tersebut. Jika hal itu tercapai, maka identitas perusahaan Anda dapat dikatakan sukses untuk masuk ke dalam benak masyarakat.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar