Senin, 02 Februari 2009

Museum Adam Malik Dilego ke Hary Tanoesoedibjo

Jakarta - Museum Adam Malik di kawasan elit Jl Diponegoro 29, Jakarta Pusat, dijual sejak tahun 2006. Museum yang sebelumnya berisi 50 ribu koleksi mantan wakil presiden tersebut itu dilego kepada pengusaha Hary Tanoesoedibjo.

"Dijual ke Harry Tanoe atas nama istrinya," ujar anak pertama Adam Malik, Otto Malik, usai diskusi kenegaraaan di gedung DPD, Senayan, Jakarta, Rabu (26/11/2008).

Otto mengatakan, museum itu dijual karena sudah tidak terpelihara lagi sejak diputusnya dukungan dari pemerintah.

"Kalau dulu aktif karena dapat dukungan dari pemerintah. Tetapi ketika diputus, agak berat kami untuk mempertahankan," ujarnya.

Koleksi-koleksi yang ada di museum tersebut diberikan kepada ahli waris. Namun Otto enggan menjawab apakah ada koleksi museum yang dijual.

"Saya nggak bisa jawab," tegasnya.

Sementara itu, sejarahwan LIPI Asvi Warman Adam menilai penjualan ini sangat memprihatinkan. Meskipun tidak ada kewajiban hukum dari pemerintah untuk mempertahankan warisan tokoh nasional, tapi seharusnya ada kewajiban moral untuk menghargai tokoh bangsa.

"Museum tokoh nasional seperti Soekarno, Hatta sampai Adam Malik harusnya diperhatikan oleh pemerintah. Harus diperhatikan, ini kan aset bangsa," pinta Asvi.
Laurencius Simanjuntak - detikNews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar