Jumat, 27 Mei 2011

Presiden Juga Manusia

Kalau peristiwa ini dilakukan oleh George Bush atau Sarah Palin pasti mereka sudah jadi bulan-bulanan pers Amerika. Tetapi berhubung yang melakukannya Obama, tokoh politik dari aliran liberal, aliran politiknya media massa mainstream jadinya selamat.

Saat ini Obama sedang berada di Inggris melakukan kunjungan kenegaraan selama dua hari. Banyak tempat yang dia kunjungi termasuk mengunjungi Westminster Abbey. Katedral terbesar di Inggris. Di buku tamu tempat itu, Obama menuliskan pesan “It is a great privilege to commemorate our common heritage, and common sacrifice.” Setelah itu Obama memberikan tanda tangan dan tanggal. Di bagian tanggal itulah Obama melakukan kesalahan yang bisa membuat orang berinterpretasi macam-macam.

Sewaktu akan memberikan tanggal Obama bertanya kepada dean Westminster Abbey. Wajar kalau dia lupa tanggal berapa. Lalu dean the Very Reverend Dr. John Hall memberi tahu, 24 May. Setelah itu Obama menuliskan 24 May 2008. Bukannya 2011.















Banyak orang yang salah menuliskan tahun. Terutama di awal-awal minggu atau bulan di tahun yang masih baru. Itupun yang ditulis adalah tahun sebelum tahun ini. Tapi kalau sudah masuk di akhir bulan kelima jarang orang yang salah lagi menulis tahun. Apalagi ini melencengnya 3 tahun di belakang.

Ada apa dengan Obama? Apakah masih teringat dengan tahun 2008, tahun dimana dia muncul secara spektakular. Tahun dimana dia dianggap sebagai Mesias, penyelamat rakyat Amerika dari kehancuran? Sedangkan saat ini sebagai seorang presiden dia dikelilingi oleh masalah-masalah besar. Lebih besar dari apa yang dia bayangkan waktu musim kampanye dulu itu. Lebih besar dari kemampuannya yang ternyata tidak sehebat polesan media massa. Kecenderungan manusia, di kala susah akan mengingat saat-saat yang indah saja bahkan cenderung terobsesi untuk kembali ke masa jaya dulu itu. Gawat kalau presiden suatu negara lebih suka bernostalgia tidak mau menghadapi kenyataan sekarang.

Kesalahan kedua yang lebih parah adalah saat jamuan makan kenegaraan dengan Ratu Elizabeth. Saat itu jamuan minum atau toast. Sambil memegang gelas Obama berbicara sebentar lalu berkata “To Her Majesty, The Queen.” Di situ Obama seharusnya sudah berhenti pidato karena toast sudah resmi diberikan kepada Ratu. Lalu korps musik akan mengalunkan lagu kebangsaan. Itulah yang terjadi malam itu. Tetapi namanya Obama yang punya hobi pidato, baginya toast belum dia berikan secara lengkap. Masih terus berpidato padahal musik sudah mulai mengalun. Mungkin ada masalah dengan pendengaran atau ada masalah penghlihatan Obama tanpa merasa bersalah malahan mengangkat gelas lagi dan mengucapkan “To the Queen.”

Musik masih mengalun. Tidak ada seorang pun yang bergerak apalagi mengangkat gelas mereka membalas toast Obama. Ratu Elizabeth menolak toast. Baru di sini Obama sadar apa yang sedang berlangsung di sekitarnya. Dia pun meletakkan gelas di meja. Setelah musik berhenti Obama kembali mengangkat gelas dan berkata “To the Queen”. Tapi kali ini lebih terdengar sebagai gerundelan alias ngomong tidak jelas. Bisa dilihat cuplikan di Youtube dengan URL (http://www.youtube.com/watch?v=5WCRC9tHyoQ&feature=player_embedded)


Bagaimana seorang presiden bisa melakukan kesalahan yang begitu fatal tidak ada yang mengerti. Tapi kembali lagi, Obama beruntung mass media mainstream (MSM) berada di pihaknya jadi tidak menjadi headline di media-media utama.

Akhir kata saya hanya bisa berkomentar bahwa sekalipun menjadi orang nomor 1 di dunia tapi tetap manusia yang tidak terlepas dari segala kekurangannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar